Kamis, 21 Juni 2012

evaluasi pembelajaran bahasa indonesia


1
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./ FPBS UPI)
1. PENDAHULUAN
Implikasi dari diterapkannya standar kompetensi adalah proses penilaian yang dilakukan oleh guru harus menggunakan acuan kriteria, baik pada penilaian yang bersifat formatif maupun sumatif. Hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan standar kompetensi dalam penilaian adalah mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan (continuous authentic assessment) yang menjamin pencapaian dan penguasaan kompetensi. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang pengembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswa melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai (Hayat, 2003: 3). Selanjutnya prinsip-prinsip yang harus dterapkan dalam penilaian otentik adalah :
a. proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran;
b. penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan masalah dunia sekolah;
c. penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar;
d. penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (kognitif, afektif, psikomotor).
2. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PEMBELAJARAN
Pada hakikatnya evaluasi adalah sebuah proses. Oleh karena itu pelaksanaan evaluasi pembelajaran meliputi beberapa tahap. Secara umum tahapan evaluasi pembelajaran terdiri atas 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pengolahan hasil, dan (4) tahap tindak lanjut. Berikut ini penjelasan singkat tentang keempat tahap evaluasi pembelajaran tersebut.
(1) Tahap Persiapan
Menurut Damaianti (2007: 8) tahap ini disebut juga tahap perencanaan dan perumusan kriterium. Langkahnya meliputi:
(a) perumusan tujuan evaluasi;
(b) penetapan aspek-aspek yang akan dievaluasi;
2
(c) menetapkan metode dan bentuk evaluasi (tes/nontes);
(d) merencanakan waktu evaluasi;
(e) melakukan uji coba (untuk tes) agar dapat mengukur validitas dan reliabilitasnya.
Untuk evaluasi yang menggunakan tes, hasil dari tahap ini adalah kisi-kisi soal dan seperangkat alat tes: soal, lembar jawaban (untuk tes tulis), kunci jawaban, dan pedoman penilaian.
(2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau disebut juga dengan tahap pengukuran dan pengumpulan data adalah tahap untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan objek evaluasi (siswa) dengan menggunakan teknik tes atau nontes. Bila menggunakan teknik tes, soal yang digunakan sebaiknya sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Tes yang digunakan dapat berbentuk tes tulis, lisan, atau praktik.
(3) Tahap Pengolahan Hasil
Tahap pengolahan hasil adalah tahap pemeriksaan hasil evaluasi dengan memberikan skor. Skor yang diperoleh siswa selanjutnya diubah menjadi nilai. Pada tes tulis pemeriksaan hasil dilakukan setelah tes selesai, sedangkan pada tes lisan dan praktik, pemberian nilai dilakukan bersamaan dengan waktu pelasanaan tes tersebut.
(4) Tahap Tindak Lanjut
Tahap tindak lanjut atau disebut juga tahap penafsiran adalah tahap untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dihasilkan pada tahap pengolahan hasil, misalnya:
a. memperbaiki proses belajar mengajar
b. memperbaiki kesulitan belajar siswa
c. memperbaiki alat evaluasi
d. membuat laporan evaluasi (rapor).
3. RAGAM EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat dilakukan melalui tes maupun nontes. 3.1 Tes Berdasarkan pelaksanaannya, tes yang dapat dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah tes tulis, tes lisan, dan tes praktik/ perbuatan. Berdasarkan kompetensi berbahasa, tes dapat dibedakan menjadi tes kompetensi kebahasaan, keterampilan berbahasa, dan kesastraan. Berikut ini contoh ragam soalnya.
3
1) Soal Kompetensi Kebahasaan Menurut Damaianti (2007: 9) tes yang menyangkut kompetensi kebahasaan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tes struktur dan kosakata. Sasaran tes struktur ini meliputi pemahaman dan penggunaan pembentukan kata, frasa, dan kalimat. Berikut ini contoh materi soalnya.
a. Soal pembentukan kata:
(1) menunjukkan kata asal
Apa kata asal bersalaman?
(2) membentuk kata turunan
Berilah imbuhan yang tepat pada kata dalam kurung! Pak Harun selalu (jalan) tugasnya dengan baik.
(3) menyesuaikan bentuk kata
Pak Harun selalu … tugasnya dengan baik. Manakah bentuk kata yang tepat untuk kalimat rumpang di atas?
A. jalankan C. jalani
B. menjalankan D. menjalani
b. Soal kata majemuk
(1) membentuk kata majemuk
Lengkapilah kalimat di bawah ini dengan kata majemuk yang tepat! Kakek sedang duduk di kursi … pada saat kami datang.
(2) menjelaskan makna kata majemuk
Apa makna kata rumah sakit pada kalimat “Dia bekerja di rumah sakit ternama di kota itu”?
c. Soal pembentukan kalimat
(1) mengenal kalimat
Mereka sedang membuat kerajinan tangan. Berdasarkan aktivitas subjek, kalimat di atas termasuk kalimat ….
A. berita C. tunggal
B. verbal D. aktif
(2) membuat kalimat
Buatlah sebuah kalimat perintah dengan kata kembali!
(3) menyusun kalimat
Susunlah kata-kata berikut ini menjadi kalimat yang benar! berlari – setiap – pagi – mereka – minggu
(4) mengubah kalimat
Ubahlah kalimat aktif berikut ini menjadi kalimat pasif! Saya sudah membaca novel Laskar Pelangi.
d. Soal Kosakata
(1) memberikan padanan kata (sinonim)
Apa sinonim kata menjalankan pada kalimat “Pak Harun selalu menjalankan tugasnya dengan baik”?
4
(2) menjelaskan makna kata
Apa makna otak udang pada kalimat “Tidak baik menyebut otang lain dengan sebutan otak udang”?
(3) melengkapi kalimat
Lengkapilah kalimat rumpang di bawah ini! Ir. Sukarno dikenal dengan sebutan … karena mem-proklamasikan kemerdekaan RI.
(4) melengkapi paragraf (klos)
Lengkapilah paragraf berikut ini dengan kata yang tepat! Sebagai gadis remaja, Kustiyah kadang-kadang jengkel juga karena tak dapat bergembira ria seperti teman-teman lainnya. Ia terpaksa harus ikut … (1) rumah tangga keluarganya. Beras … (2) cukup sekuintal setiap bulannya. Jarang … (3) di atas meja makan … (4) lauk pauk yang enak. … (5) itu-itu juga. Tahu dan … (6) serta sayur mayur yang … (7) dari kebun sendiri. Rasanya … (8) tak pernah cukup setiap … (9) untuk seisi rumah yang … (10) empat belas orang. (dikutip dari Gelas-gelas Retak, Titik W.S.) 2) Soal Keterampilan Berbahasa
a. Soal Menyimak
Tes menyimak diselenggarakan dengan memperdengarkan wacana lisan sebagai bahan tes disertai dengan tugas yang harus dilakukan atau menjawab pertanyaan. Contohnya: (1)merumuskan inti wacana Simaklah dialog berikut ini! (ada dialog yang diperdengarkan) ……………………………………………… Apa yang sedang diperbincangkan pada dialog itu.
(2) menceritakan kembali
Simaklah dialog berikut ini! (ada dialog yang diperdengarkan) ……………………………………………… Ceritakan kembali isi dialog itu dengan bahasa Anda sendiri.
b. Soal Berbicara
Tes kemampuan berbicara menuntut siswa menunjukkan kemampuan dan penguasaannya terhadap beberapa aspek dan kaidah penggunaan bahasa yang diungkapkan secara lisan. Contohnya:
(1) bercerita singkat
Ceritakanlah pengalamanmu yang paling berkesan pada saat merayakan ulang tahun!
5
(2) menceritakan kembali
Ceritakanlah kembali sebuah cerpen yang sudah Anda baca!
(3) Berpidato
a. Pilihlah topik berikut ini sebagai materi pidato:
 Pemilihan Presiden 2009
 Kasus Kekerasan pada Manohara
 Nasib TKI di Luar Negeri
b. Ketentuan pidato
 waktu 10 menit
 menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan komunikatif
c. Penilaian pidato
 ketepatan diksi
 ketepatan waktu
 ketepatan ekspresi
 kekomunikatifan
(4) berdialog
Buatlah sebuah dialog tentang pemilihan presiden 2009 lalu praktikkan dengan anggota kelompokmu!
c. Soal Membaca
Tes membaca dilaksanakan dalam bentuk tes esai dengan pertanyaan yang dapat dijawab dengan jawaban panjang dan lengkap. Selain itu, tes membaca dapat pula disajikan dengan soal objektif, seperti pilihan ganda, melengkapi, menjodohkan, atau bentuk gabungan. Contohnya:
(1) melengkapi wacana
Lengkapilah wacana di bawah ini dengan kata yang tepat. KESEHATAN GINJAL Selain akibat penyakit, peran obat herbal dan terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan juga dideteksi sebagai biang kerok kegagalan ginjal. Penelitian membuktikan banyak obat-obat herbal dan … (1) bebas yang dimakan sembarangan dapat merusak …(2). Obat-obatan dan suplemen herbal yang berpengaruh … (3) fungsi ginjal biasanya banyak mengandung zat besi dan Pb. Tak bisa dimungkiri, banyak orang memiliki … (4) mengonsumsi obat-obatan bebas setiap kali menderita …(5). Kepala pusing langsung makan obat pengurang … (6) sakit. Kebiasaan ini menjadi salah satu … (7) gagal ginjal. Obat-obatan yang harus diwaspadai … (8) obat-obatan pelangsing tubuh. Selain itu, pola … (9) yang tidak sehat seperti merokok dan … (10) minuman keras juga berakibat pada penurunan … (11) ginjal. Kalau kedua ginjal sudah tidak … (12) menjalankan fungsinya, racun dalam tubuh tak … (13) dikeluarkan. Jika kondisi ini terjadi, satu-satunya … (13) adalah dengan hemodialisis atau dengan CAPD. … (14) vonis gagal ginjal jatuh pada seseorang, … (15) ini tak pelak lagi membuat penderita shock … (16) stres.
Fungsi ginjal yang teramat penting … (17) sayangnya tidak dibarengi dengan sikap peduli … (18) organ yang satu ini. Salah satu … (19) kekurangpedulian tersebut terlihat dari kenyataan bahwa … (20) tak ada orang yang datang untuk … (21)
6
kesehatan ginjalnya lewat pemeriksaan urine. Umumnya … (22) datang jika sudah merasa ada gangguan … (23) sudah dalam tahap gagal ginjal dan … (24) cuci darah. Ayo selamatkan “mesin cuci darah” alami … (25), ginjal, yang fungsinya sangat vital ini. Mengeluarkan Rp20.000,00 tiga bulan sekali untuk periksa urine tak apa bukan?
(2) menjawab pertanyaan
Berdasarkan wacana yang berjudul “Kesehatan Ginjal” jawablah soal di berikut ini.
 Apa tema wacana di atas?
 Sebutkan salah satu penyebab seseorang gagal ginjal!
(3) meringkas isi bacaan
Buatlah ringkasan wacana di atas menjadi 10 kalimat.
d. Soal Menulis
Tes menulis dapat berupa menulis bebas atau menulis berdasarkan rambu-rambu tertentu. Namun, sebaiknya untuk memudahkan siswa mengerjakannya dan guru me-meriksanya, bentuk menulis apa pun sebaiknya ada rambu-rambu sebagai petunjuknya. Contohnya:
(1) menceritakan gambar
…diberikan gambar seri… Berdasarkan gambar di atas, ceritakanlah gambar tersebut meliputi:
a. judul,
b. nama tokoh,
c. tempat,
d. waktu, dan
e. peristiwa.
Penilaian meliputi:
a. kesesuaian dengan perintah,
b. kesesuaian judul dengan isi,
c. ketepatan diksi, dan
d. ketepatan tanda baca.
(2) menceritakan kembali
Ceritakanlah kembali cerpen yang telah Anda baca dengan ketentuan:
a. diberi judul;
b. alur sesuai dengan cerita cerpen;
c. menggunakan bahasa sendiri.
Penilaian meliputi: a. kesesuaian isi dengan isi cerpen, b. ketepatan diksi, dan c. ketepatan tanda baca.
(3) menyadur berdasarkan cerpen asing
Sadurlah sebuah cerpen asing dengan ketentuan sebagai berikut i
a. alur sesuai dengan dengan cerita cerpen;
b. menggunakan bahasa sendiri;
7
c. panjang karangan kurang lebih 500 kata
Penilaian meliputi: a. kesesuaian isi dengan isi cerpen, b. ketepatan diksi, dan c. ketepatan tanda baca.
(4) membuat ringkasan/rangkuman/sinopsis
Buatlah sinopsis sebuah novel dengan ketentuan sebagai berikut i
a. alur sesuai dengan dengan cerita novel;
b. menggunakan bahasa sendiri;
c. panjang karangan kurang lebih 500 kata
Penilaian meliputi: a. kesesuaian isi dengan isi cerpen, b. ketepatan diksi, dan c. ketepatan tanda baca.
(5) menulis bebas
Tulislah sebuah karangan dengan syarat berikut ini.
a. Pilihlah satu topik berikut :
 Pemilihan Presiden 2009
 Kasus Kekerasan pada Manohara
 Nasib TKI di Luar Negeri
b. Ketentuan karangan:
 panjang karangan kurang lebih 500 kata
 menggunakan bahasa Indonesia yang baik
c. Penilaian karangan
 kesesuaian judul dengan isi
 ketepatan diksi
 ketepatan tanda baca dan huruf kapital
(6) menulis naskah drama satu babak
Tulislah sebuah naskah drama satu babak dengan syarat berikut ini.
a. Pilihlah satu topik berikut :
 Persahabatan dengan teman sekolah
 Berbakti kepada Orang Tua
 Perbedaan itu Indah
b. Ketentuan naskah:
 mengikuti struktur naskah drama
 terdapat konflik
 panjang naskah minimal 500 kata
 menggunakan bahasa Indonesia yang komunikatif
c. Penilaian karangan
 kesesuaian judul dengan isi
 ketepatan diksi
 ketepatan tanda baca dan huruf kapital
3) Soal Kesastraan
Secara umum soal kesastraan dapat berupa pengetahuan tentang sastra dan kemampuan apresiasi sastra. Soal yang menanyakan bahan yang bersifat teoretis dan historis dikategorikan soal pengetahuan sastra, sedangkan soal yang
8
menguji kemampuan mengapresiasi karya sastra tertentu dikategorikan sebagai soal kemampuan bersastra. Menurut Damaianti (2007: 11) tes kesastraan sebaiknya diprioritaskan pada kemampuan apresiasi sastra yang meliputi hal-hal berikut ini.
(1) Soal kesastraan tingkat informasi
Soal bentuk ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kemampuan siswa yang berkaitan dengan data-data suatu karya sastra, selanjutnya data-data tersebut digunakan untuk menafsirkan karya sastra. Contoh: …disediakan sebuah cerpen…
a. Sebutkan para tokohnya?
b. Di mana latar cerita itu berlangsung?
(2) Soal kesastraaan tingkat konsep
Soal bentuk ini berkaitan dengan persepsi tentang bagaimana data-data atau unsur-unsur yang ada pada karya sastra. Siswa dituntut untuk mampu mengungkapkan data yang ada pada karya sastra yang bersangkutan. Contoh: …disediakan sebuah cerpen… a. Apa tema cerpen tersebut? b. Jelaskan karakter tokoh utamanya?
(3) Soal kesastraan tingkat perspektif
Soal bentuk ini berkaitan dengan persepsi tentang bagaimana pandangan siswa sebagai pembaca terhadap sebuah karya sastra. Dengan memberikan pandangan dan reaksi terhadap karya sastra, siswa dituntut untuk memahami karya sastra yang bersangkutan. Siswa dituntut juga untuk menghubungkan antara sesuatu yang ada di dalam karya sastra dengan sesuatu yang ada di luar karya sastra. Contoh: disediakan sebuah cerpen… a. Apa hal yang menarik dalam cerpen tersebut? b. Tepatkah apa yang dilakukan oleh tokoh utama? Jelaskan pendapat Anda! c. Seandainya Anda menjadi tokoh utama, apa yang akan Anda laku- kan?
(4) … Soal kesastraaan tingkat apresiasi
Soal bentuk ini berkaitan dengan usaha mengenali dan memahami bahasa sastra melalui ciri-cirinya lalu membandingkan keefektifannya dengan penuturan bahasa
9
yang digunakan sehari-hari. Untuk dapat menjawab soal bentuk ini siswa dituntut untuk mengenali, menganalisis, menggeneralisasi, dan menilai bentuk-bentuk kebahasaan yang digunakan dalam karya sastra yang dianalisisnya. Contoh: disediakan sebuah cerpen…
a. Apa kelebihan dan kelemahan cerpen tersebut?
b. Apakah cerita cerpen itu berdasarkan kehidupan yang nyata?
3.2 Nontes Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, proses evaluasi atau penilaian nontes dapat diperoleh melalui berbagai teknik, yaitu penilaian performansi, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. 3.2.1 Penilaian Performansi Penilaian performansi dikenal juga dengan sebutan penilaian unjuk kerja atau perbuatan. Penilaian ini dilaksanakan pada saat atau setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Penilaian performansi meminta siswa untuk mendemonstrasikan kemampuannya berkomunikasi dalam berbagai konteks secara langsung. Pengukurannya dapat menggunakan lembar pengamatan (observasi) yang berupa format daftar cek, skala rating, atau kotak isian yang terbagi atas kategori perilaku. Tingkat performansi dirinci untuk setiap kategori. Misalnya, guru dapat mengisi daftar dengan satu tanda centang (√ ) untuk performansi yang paling rendah, dua centang (√√ ) untuk menengah, dan tiga centang (√√√) untuk tingkat tinggi. a. Dasar-dasar Penilaian Performansi Harsiati (2003: 5) mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun penilaian performansi ini.
1) Perencanaan Tugas
a. Tugas diberi konteks yang jelas dan menuntut siswa berpikir tingkat tinggi. b. Tugas diidentifikasi dari konteks komunikasi yang nyata dan bermakna bagi siswa. c. Guru harus mempertimbangkan cara mengatasi keragaman siswa. d. Tugas tidak bersifat mengancam. e. Tugas dirancang sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
f. Tugas dirancang sama untuk semua siswa dan dengan waktu yang memadai.
g. Tersedia sumber dan perlengkapan yang layak.
10
h. Tugas dapat dipecahkan siswa dengan berbagai cara.
2) Penentuan Kriteria
a. kriteria mengandung indikator yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
b. Kriteria didefinisikan secara jelas.
c. Kriteria dan indikator disepakati bersama antara guru dan siswa.
d. Contoh penerapan kriteria dibahas bersama oleh siswa dan guru.
e. Terdapat ukuran level/tingkat yang jelas.
f. Seluruh aspek yang penting dalam suatu kompetensi tercakup dalam kriteria.
3) Peran Siswa dalam Penentuan Kriteria
a. Kriteria perlu diberitahukan kepada siswa dan didiskusikan.
b. Siswa diberi kebebasan untuk menambah atau mengurangi kriteria agar memadai.
c. Siswa diberi kesempatan belatih berdasarkan kriteria tersebut.
d. Siswa diberi balikan yang sesuai.
e. Siswa perlu memiliki pengetahuan/keterampilan pendahuluan.
f. Siswa perlu menilai pekerjaannya sendiri berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
4) Pelaporan Hasil
a. Laporan perlu dilengkapi dengan bukti-bukti.
b. Laporan berupa balikan yang bersifat deskriptif dan spesifik (sesuai dengan kompetensi).
c. Laporan menekankan pada proses dan produk yang telah dilakukan siswa.
d. Laporan bermakna bagi siswa.
b. Teknik Penilaian Performansi Beragam teknik yang dapat digunakan dalam penilaian performansi ini, diantaranya ialah:
a. diskusi interaktif
b. bermain peran
c. presentasi secara individual
d. membaca lantang
e. berdeklamasi atau membaca puisi.
c. Langkah-langkah Penerapan Penilaian Performansi Damaianti (2007: 12) mengemukakan beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penilaian performansi.
(1) Identifikasi semua aspek kemampuan yang akan dinilai.
(2) Tuliskan semua rincian kriteria sebagai deskriptor kemampuan.
11
(3) Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan aspek yang akan diamati.
d. Bentuk Instrumen Penilaian Bentuk instrumen penilaian yang dapat digunakan, misalnya:
(1) daftar cek
(2) skala rentang
e. Contoh Instrumen Penilaian Performansi
(1) Model Skala
MEMBACA PUISI Nama Siswa: Melati Kesuma Wangi Kelas: VIII
No.
Aspek yang dinilai
Deskriptor
Skala Nilai
1.
Ekspresi Fisik
a. berdiri tegak melihat penonton
1 2 (3 ) 4 5
b. mengubah ekpresi wajah sesuai dengan kebutuhan
1 2 (3) 4 5
2.
Vokal
a. kejelasan pengucapan setiap kata
1 2 3 (4 ) 5
b. pengaturan nada se- suai dengan isi puisi
1 2 3 (4 ) 5
SKOR TOTAL
14
KETERANGAN:
a. Deskripsi skala nilai
1 = tidak tepat 2 = kurang tepat 3 = cukup tepat 4 = tepat 5 = sangat tepat
b. Pengolahan skor
Nilai membaca puisi Melati Kesuma Wangi Skor siswa X Standar nilai = Nilai Skor t otal 14 X 10 = 6,1 20
12
(2) Model Daftar Cek
MEMBACA PUISI Nama Siswa: Melati Kesuma Wangi Kelas: VIII
1. Ekspresi Fisik

a. berdiri tegak melihat penonton
b. mengubah ekpresi wajah sesuai dengan kebutuhan
2. Vokal

a. pengucapan setiap kata jelas
b. pengaturan nada sesuai dengan isi puisi
3. Pemahaman

a. terlihat memahami isi puisi
b. dapat memaknai puisi dengan ekspresi dan gerak
4. Penghayatan

a. ekspresi wajah sesuai dengan isi puisi

b. gerakan seluruh tubuh mendukung penghayatan
5. Penampilan

a. mengundang simpati penonton
b. mengesankan penonton
Keterangan:
1. Setiap aspek yang dinilai mempunyai bobot 1.
2. Pengolahan skor dengan cara menjumlahkan tanda centang (√)
Nilai membaca puisi Melati Kesuma Wangi adalah 6.
(3) Model Skala Gabungan
MEMBACA PUISI Nama Siswa: Melati Kesuma Wangi Kelas: VIII
No.
Aspek yang dinilai
Tingkat Kemampuan
1
2
3
4
1.
Ekspresi Fisik

2.
Vokal

3.
Pemahaman

4.
Penghayatan

5.
Penampilan

JUMLAH
14
Keterangan:
a. Deskripsi tingkat kemampuan
4 = baik sekali 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang
13
b. Deskripsi kriteria skor setiap item
(1) Ekpresi fisik
4 = seluruh gerakan sangat sesuai dengan isi puisi 3 = seluruh gerakan sesuai dengan isi puisi 3 = seluruh gerakan cukup sesuai dengan isi puisi 1 = seluruh gerakan tidak sesuai dengan isi puisi
(2) Vokal
4 = pengucapan setiap kata dalam puisi sangat tepat 3 = pengucapan setiap kata dalam puisi tepat 2 = pengucapan setiap kata dalam puisi cukup tepat 1 = pengucapan setiap kata dalam puisi kurang tepat
(3) Pemahaman
4 = dapat memaknai puisi dengan penjiwaan yang sangat baik 3 = dapat memaknai puisi dengan penjiwaan yang baik 2 = dapat memaknai puisi dengan penjiwaan yang cukup baik 1 = tidak dapat memaknai puisi dengan penjiwaan yang baik
(4) Penghayatan
4 = dapat menghayati isi puisi dengan sangat baik 3 = dapat menghayati isi puisi dengan baik 2 = dapat menghayati isi puisi dengan cukup baik 1 = tidak dapat menghayati isi puisi dengan baik
(5) Penampilan
4 = sangat mengesankan penonton 3 = mengesankan penonton 2 = cukup mengesankan penonton 1 = tidak mengesankan penonton c. Pengolahan skor Nilai membaca puisi Melati Kesuma Wangi Skor siswa X Standar nilai = Nilai Skor Total 14 X 10 = 6,1 20 3.2.2 Penilaian Proyek Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Tugas tersebut berupa investigasi dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyaji-an data. Pada praktik di kelas, guru dapat menekankan penilaian proyek pada prosesnya dan menggunakannya sebagai sarana untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki, dan menganalisis proyek. Siswa dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan pada suatu topik, membuat pertanyaan, dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata, dan wawancara.
14
a. Karakteristik Penilaian Proyek Penilaian dilakukan dengan fokus proses dan fokus produk akhir.
a. Fokus proses menyajikan informasi tentang
(1) perencanaan dan pengelolaan,
(2) bekerja dalam kelompok,
(3) bekerja sendiri, dan
(4) pemecahan masalah.
b. Fokus produk akhir menyajikan informasi tentang:
(1) pengumpulan informasi khusus tentang materi,
(2) menafsirkan dan mengevaluasi penemuan, serta
(3) menyajikan hasil.
b. Kemampuan yang Dinilai Menurut Damaianti (2007: 14) penugasan dilakukan untuk menilai kemampuan:
1) keterampilan menyelidiki secara umum;
2) pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu;
3) kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan;
4) kemampuan menginformasikan subjek secara jelas.
c. Langkah-langkah Penilaian Proyek Pada dasarnya penilaian proyek ini lebih menitikberatkan pada penilaian proses. Langkah-langkah penilaiannya sebagai berikut ini (Damaianti, 2007: 14).
1) Merencanakan Penilaian
a) Penilai melihat kesesuainnya dengan kompetensi yang dituntut kurikulum.
b) Penilai meyakini bahwa proyek dapat dikelola, yaitu tidak terlalu luas atau terlalu sempit; tidak terlalu sulit atau terlalu mudah.
2) Merancang spesifikasi proyek yang berfokus pada proses:
a) memilih topik (dapat dipilih siswa dari topik yang disediakan guru);
b) memetakan area yang akan dicakup (dihasilkan dari curah pendapat).
3) Melaksanakan pencatatan kegiatan oleh siswa sendiri
4) Melaksanakan pelaporan hasil kegiatan oleh guru
a) kombinasi bukti pengamatan terhadap pelaksanaan proyek dan bukti lain
b) pemantauan perkembangan kompetensi antarmata pelajaran
15
d. Materi Penilaian Proyek Beberapa materi yang dapat dikategorikankan pada penilai-an proyek, diantaranya:
(1) poster
(2) esai
(3) majalah dinding
(4) laporan perjalanan
(5) laporan wawancara tokoh tertentu.
e. Contoh Instrumen Penilaian Proyek
1) Contoh pencatatan rancangan kegiatan oleh siswa
Nama Kelompok: Pantang Menyerah Nama anggota: 1. Surya Gemilang 2. Melati Kesuma Wangi 3. Dinasti Mulya Kelas: VIII
1. Tema poster: Hindari narkoba
2. Bahan yang diperlukan:
a. kertas berukuran 50 cm x 40 cm
b. cat minyak warna hijau, hitam, merah, kuning
c. kuas besar dan kecil
d. alat tulis
3. Langkah-langkah:
a. menentukan kata-kata yang hendak digunakan
b. menentukan gambar/ilustrasi yang akan dibuat
c. menentukan komposisi warna
d. membuat rancangan poster
e. membuat poster
2) Contoh pencatatan kegiatan oleh siswa
Nama Kelompok: Pantang Menyerah Nama anggota: 1. Surya Gemilang 2. Melati Kesuma Wangi 3. Dinasti Mulya Kelas: VIII
Aspek
Kriteria
Mudah
Sedang
Sukar
1. menentukan tema 2. menyiapkan bahan 3.menentukankata-kata yang hendak digunakan 4.menentukan gambar/ilustrasi yang akan dibuat 5. menentukan komposisi warna 6. membuat rancangan poster 7. membuat poster

√ √ √ √
√ √
16
Nama Kelompok: Pantang Menyerah Nama anggota: 1. Surya Gemilang 2. Melati Kesuma Wangi 3. Dinasti Mulya Kelas: VIII
1. Bagaimana kerja sama antaranggota kelompok? (sangat baik – baik – tidak baik) 2. Bagaimana tingkat hasil kerja kelompok kamu? (sangat baik – baik – tidak baik) 3. Bagian mana dari kerja kelompok kamu yang terbaik? …………………………………………………………………………………… 4. Bagaimana agar hasil kerja kelompok kamu dapat ditingkatkan? ……………………………………………………………………………………. 5. Jika ditempatkan dalam skala (1 – 10), kelompok kamu ada di posisi berapa? ……………………………………………………………………………………..
3) Contoh pencatatan kegiatan oleh guru
Nama kelompok
Aspek
Kriteria
Baik
Sedang
Kurang
1. …………..
a. kerja sama b. tingkat hasil kerja c. sikap positif terhadap tugas
2. …………..
a. kerja sama b. tingkat hasil kerja c. sikap positif terhadap tugas
dst.
3.2.3 Penilaian Portofolio Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa yang menggambarkan hasil kerja, pemikiran, minat, usaha, dan cita-cita siswa dalam bidang tertentu. Portofolio membantu siswa melihat kembali pikiran, perasaan, hasil kerja, dan perkembangan dalam kurun waktu tertentu (Harsiati, 2003: 2).
17
a) Karakteristik portofolio Portofolio mempunyai karaketristik sebagai berikut ini: 1) menggambarkan perkembangan atau kemajuan siswa dalam bidang tertentu; 2) merupakan bukti otentik dari kemampuan siswa; 3) menggambarkan kemampuan siswa secara utuh; 4) menggambarkan refleksi dari suatu tujuan pembelajaran yang tergambar dalam tahapan pengalaman siswa dalam mencapai tujuan; 5) hasil kerja sama antara siswa dan guru; 6) kumpulan karya yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu; 7) penilaian diri sendiri; 8) kriteria jelas bagi siswa dan guru. b) Kemampuan yang Dinilai Menurut Damaianti (2007: 17), kemampuan yang dapat dinilai melalui penilaian portofolio adalah:
1) penilaian formatif dan diagnostik;
2) memonitor perkembangan siswa dari hari ke hari yang berfokus pada proses perkembangan siswa;
3) memberikan bukti penilaian formal;
4) mengikuti perkembangan pekerjaan siswa yang berfokus pada proses dan hasil;
5) mengoleksi hasil pekerjaan yang telah selesai dan berfokus pada penilaian hasil akhir.
c) Prosedur Penyusunan Portofolio Prosedur penyusunan portofolio adalah:
a. identifikasi tujuan penyusunan portofolio;
b. penentuan isi portofolio;
c. penentuan kompetensi dan tahap pencapaiannya.
Selanjutnya prosedur di atas dapat dikembangkan menjadi empat langkah yaitu koleksi, organisasi, refleksi, dan presentasi.
1) Koleksi
Koleksi yaitu mengumpulkan hasil kerja siswa yang me-nunjukkan pertumbuhan kemajuan dan hasil belajarnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah prioritas koleksi hasil kerja siswa terkait dengan tujuan atau kegunaan penyusunan portofolio. Berikut ini beberapa hal teknis yang harus diperhatikan.
(a) Jika portofolio digunakan untuk penilaian, prioritaskanlah hasil yang memenuhi kriteria kelulusan dan kenaikan kelas.
18
(b) Jika portofolio digunakan untuk evaluasi program, prioritaskanlah hasil yang mendukung pengembangan kompetensi.
(c) Jika portofolio digunakan untuk refleksi, prioritaskanlah hasil yang mendukung penilaian diri dan pertumbuhan.
(d) Jika portofolio diberikan kepada guru kelas berikutnya, prioritaskanlah hasil yang menggambarkan profil kemampuan siswa pada kelas sebelumnya.
(e) Jika portofolio diberikan kepada jenjang sekolah berikutnya, prioritaskanlah hasil yang menggambarkan profil kemampuan siswa pada sekolah sebelumnya.
(f) Jika portofolio digunakan untuk memilih wakil sekolah yang mengikuti lomba-lomba, prioritaskanlah hasil yang menggambarkan kemampuan siswa pada cabang lomba tersebut.
2) Organisasi
Organisasi yaitu mengorganisasikan berbagai hasil kerja siswa. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah mengelompokkan hasil kerja siswa berdasarkan komponen-komponen yang ingin dilihat atau dinilai. Oleh karena itu, sebelum pengorganisasian dilakukan harus diketahui terlebih dahulu jenis dan jumlah komponen yang akan menjadi sasaran dalam kegiatan portofolio.
3) Refleksi
Refleksi yaitu merenungkan atau memikirkan kembali apa yang telah dikoleksi dan diorganisasi. Pada tahap ini ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya dijawab siswa sebelum mengumpulkan portofolio.
(1) Apa yang telah saya peroleh?
(2) Apa kekuatan karya saya?
(3) Apa yang harus saya perbaiki?
(4) Apa kelemahan karya saya yang utama?
(5) Bagaimana perasaan saya terhadap karya saya?
Manfaat releksi adalah sebagai berikut ini;
(1) mendorong siswa merasa memiliki;
(2) mengarahkan siswa pada pencapaian kompetensi tertentu;
(3) melatih bekerja dengan data otentik;
(4) melatih siswa mematuhi kriteria;
(5) melatih siswa merefleksikan hipotesis, asumsi, dan hambatan;
(6) melatih siswa untuk mengecek apakah pekerjaannya dapat diterima orang lain;
(7) mendorong siswa menyelidiki lebih lanjut;
(8) memberikan peluang siswa untuk menentukan jenis portofolio;
19
(9) memberikan peluang kepada siswa untuk melakukan proses internalisasi dan berpikir secara holistis.
4) Presentasi yaitu menyajikan atau memajangkan hasil kerja siswa. (Damaianti, 2007: 20).
d. Contoh Instrumen Penilaian Portofolio
Tujuan: 1. mendapatkan informasi tentang pertumbuhan/kemajuan belajar siswa 2. mendapatkan data kemajuan belajar siswa yang dapat diproses menjadi nilai rapor
Nilai
Misalnya: Nilai rapor bahasa Indonesia Melati Kesuma Wangi di kelas VIII semester 1 yaitu 8.
Deskripsi singkat
Kompetensi yang telah dicapai Melati Kesuma Wangi di kelas VIII semester 1:
1. Menulis: sudah dapat menulis dengan kata-kata sendiri, tetapi gagasannya belum lengkap.
2. Penggunaan tanda baca mulai tepat.
3. Membaca: mampu memahami wacana dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan wacana.
4. Berbicara: mampu mengeluarkan gagasan dalam diskusi dan mudah dimengerti oleh teman-temannya.
Artefak dalam portofolio
1. contoh dua buah karangan berdasarkan pengalaman nyata
2. contoh surat kepada keluarga
3. contoh kesimpulan hasil diskusi
20
SUMBER RUJUKAN Damaianti, Vismaia Sabariah. 2007. “Evaluasi dalam Pembelajaran”. Makalah. Harsiati, Titik. 2002. “Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Makalah. Hayat, Bahrul: 2003. “Penilaian Kelas (Classroom Assessment) dalam Penerapan Standard Kompetensi”. Makalah. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BPFE. Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Diknas. 2002. “Penilaian Proyek”. Makalah. Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Diknas. 2002. “Penilaian Hasil Kerja Siswa”. Makalah. Tjierncy, Robert J., dkk. 1991. Portfolio Assessment in The Reading- Writing Classroom. Norwood: Christopher-Gordon Publisher Inc.
21
SOAL EVALUASI Petunjuk Soal: 1. Jawablah soal di bawah ini dengan jelas. 2. Setiap jawaban hendaknya ditulis di lembar jawaban yang telah disediakan. Soal:
1. Buatlah contoh evaluasi penilaian performansi dengan model daftar cek dengan ketentuan:
a. menentukan kompetensi dasar untuk kemampuan berbicara
b. buatlah aspek yang dinilai sebanyak 3 item
c. tentukan kriteria skornya.
2. Buatlah contoh rancangan penilaian proyek yang dibuat guru dengan ketentuan;
a. menentukan kompetensi dasar untuk kemampuan menulis
b. menentukan topik proyek
c. menetapkan 4 kemampuan yang dinilai.
3. Buatlah contoh rancangan penilaian portofolio dengan ketentuan:
a. menetapkan tujuan penugasan portofolio
b. deskripsi singkat kompetensi yang dicapai siswa
c. jenis artefak yang dijadikan bahan portofolio.
4. Buatlah soal masing-masing satu buah untuk;
a. kemampuan kesastraan tingkat apresiasi
b. kemampuan kebahasaan
c. keterampilan berbicara
5. Jelaskan empat tahap proses evaluasi dalam pembelajaran dengan singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar