Produksi Siaran/Program Acara Radio
Tujuan
Membangun keterampilan pengelola radio
komunitas tentang produksi program acara radio komunitas.
Program acara radio komunitas terdiri
dari berbagai bentuk seperti halnya radio lainnya (komersial/swasta dan RRI)
namun orientasi dan kontennyalah yang sangat membedakannya. Berikut ini adalah
beberapa bentuk program acara radio komunitas.
1. Talk Show
Talk Show dewasa ini merupakan program
primadona, bisa disiarkan secara langsung/interaktif dan atraktif. Ditambah lagi
dengan sifatnya yang menghibur (entertainment) karena salah satu “keharusan”
sifat berita radio, yang sampai saat ini masih mengundang kontroversi.
Entertainment sebenarnya bukan sekedar berarti menghibur, melainkan dinamis dan
hidup. Oleh karena itu, peran pemandu /moderator sangat menentukan
sukses-tidaknya acara ini. Pilihlah pemandu yang tidak emosional, fair, dan
rapi dalam menjelaskan fakta atau opini kepada pendengar.
Perbedaan paling penting antara talk
show dan wawancara berita adalah talk show bersifat dinamis, tidak terpaku pada
aktualitas topic perbincangan, dan jam tayangnya fleksibel.
Talk Show dapat dimasukkan ke dalam
kategori program special atau program wawancara sebagai acara. Bahkan ada yang
menyebut setiap siaran kata adalah talk show, karena mengacu pada arti katanya
sendiri yaitu talk (obrolan) dan show (gelaran).
Dua komponen yang selalu ada dalam
program talk show adalah obrolan dan musik yang berfungsi sebagai selingan.
Persiapan yang harus dilakukan sebelum
menyelenggarakan talk show adalah:
1. Menentukan topik dan tujuan.
2. Narasumber dianjurkan lebih dari
satu orang. Hadirnya dua narasumber yang saling berbeda sikap /pendapat, bukan
saja untuk memenuhi prinsip keberimbangan, tetapi juga menciptakan harmoni
sekaligus kontroversi, sehingga talk show menjadi hidup.
3. Menentukan lokasi, kemasan acara
dan durasi penyiaran.
konsep:
1. Topik yang dipilih aktual, sedang
jadi sorotan
2. Bersifat analisis, tidak sekedar
deskripsi kasus
3. Terjadi interaksi seimbang diantara
nara sumber, tidak monopoli satu orang-satu sudut pandang
4. Terjadi kontroversi, perdebatan
pro-kontra
5. Ada solusi terbuka di akhir
perbincangan
komponen:
1) Pemandu Acara
Pemandu acara adalah orang yang
nantinya memandu dan mengelola jalankan kegiatan Talk show, selain itu pemandu
juga menjadi pengelola dinamika suasana yang terjadi dalam talk show tersebut.
Dalam pelaksanan talk show, biasanya pemandu acara dibantu oleh seorang
operator yang mengatur berbagai alat studio.
2) Naskah acara/ catatan
Naskah acara merupakan pedoman bagi
pemandu acara untuk menjalankan acara ini. Dalam naskah ini juga berisi tentang
topik yang akan dibahas, nama narasumber, durasi pembagian waktu berbicara bagi
narasumber, waktu untuk berinteraksi serta waktu untuk selingan lagu.
3) Narasumber
Narasumber merupakan tokoh penting dan
juga merupakan salah satu kunci dalam pelaksanaan talk show, karena narasumber
adalah orang nantinya akan memberikan pendapat atau argumentasi tentang topik
yang akan dibahas dalam acara talk show.
4) Tempat
Tempat atau lokasi dilaksanakannya
talk show juga harus dipersiapkan dengan baik oleh pelaksana talk show, apakah
acara talk show tersebut akan dilaksanakan di dalam studio atau di luar studio.
Kegiatan talk show di luar studio dapat dilakukan misalnya di Aula Balai Desa,
Gedung pertemuan dan sebagainya.
5) Alat komunikasi
Alat komunikasi yang digunakan dalam
kegiatan talk show diantaranya adalah saluran telpon. Alat ini digunakan dalam
sesi interaktif yang membri kesempatan bagi para pendengar di rumah yang akan
berpartisipasi atau bertanya kepada narasumber secara langsung. Sedangkan bagi
peserta talk show yang berada dalam satu ruang dengan narasumber, pertanyaan
yang diajukan dapat disampaikan secara langsung maupun tertulis.
6) Lagu
Dalam kegiatan talk show, musik atau
lagu digunakan pada awal acara sebelum pemandu acara membuka acara talk show,
dan pada saat acara talk show berakhir sebagai lagu penutup.
7) Iklan
Iklan atau iklan layanan masyarakat
dapat disiarkan atau digunakan ketika waktu jeda atau sebagai selingan dalam
acara talk show. Biasanya pemutaran iklan ini berdurasi 1 menit.
Bentuk siaran:
1. LIVE (disiarkan langsung, harus
interaktif)
2. TUNDA (direkam sebelumnya, murni
monologis)
Perencanaan:
1. Menentukan target pendengar yang
dituju dan membutuhkan pencerahan ilmiah
2. Menentukan topik dan nara sumbernya
dari analisis terhadap kebutuhan pendengar
3. Menentukan pemandu, dengan kriteria
figur toleran, terbuka, bersuara tajam dan intelek
4. Menyiapkan lokasi dan peralatan ON
AIR terutama jika siaran langsung dari lapangan
Urutan acara:
1. Pembukaan berisi: pengenalan acara,
pemandu, narasumber, dan topik yang akan diperbincangkan. Bisa pula diuraikan
latar belakang mengapa topik itu dipilih.
2. Diskusi utama berisi: (a)
pertanyaan awal, biasanya bersifat terbuka (membutuhkan penjelasan), (b)
tanggapan dari narasumber atau pendengar, dan (c) pengembangan pertanyaan
lanjut atas tanggapan-tanggapan itu.
3. Penutup berisi: kesimpulan, ucapan
terima kasih, dan salam penutup, termasuk informasi program berikutnya.
Kesimpulan tidak mutlak bersifat resume perbincangan, bisa juga sekedar
analisis singkat dan pertanyaan terbuka untuk memancing perenungan pendengar.
Seluruh struktur perbincangan, diselingi berbagai ilustrasi musik, yang dipilih
sesuai karakter perbincangan dan selera pendengar di radio.
Membangun dinamika talkshow
Dinamika talkshow terbangun lewat
komentar dan pertanyaan tajam dari pemandu yang bersifat :
* Konfirmasi kebenaran fakta/analisis,
misal: apakah benar bapak pernah mengatakan….
* Memperjelas kebenaran pernyataan
dengan data, missal: apa ada bukti dari ucapan bapak…..
* Membandingkan pendapat antar nara
sumber, misal: bagaimana tanggapan bapak atas pendapat… tuduhan dari seseorang
bahwa bapak….
2. PRODUKSI BERITA
Berita radio
Sajian fakta berupa peristiwa atau
pendapat penting yang menarik bagi sebanyak mungkin pendengar
Penyusun berita
Siaran Langsung:
Reporter menggali fakta di lapangan
dan melaporkannya pada saat bersamaan dari lapangan pula
Siaran Tunda:
Reporter menggali fakta di lapangan,
kemudian kembali ke studio untuk mengolahnya sebelum disiarkan
Unsur-unsur berita
1. Penyiar / Narator
Penyiar atau narator adalah orang yang
nantinya bertugas untuk membacakan berita dalam siaran radio.
2. Sumber Berita
Berita yang akan disampaikan radio
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti wartawan/reporter di lapangan,
kontak atau hubungan dengan pusat-pusat informasi, politisi, god-given fact
(kejadian/peristiwa yang jadi secara mendadak seprti gunung meletus, kebakaran
dll), saksi mata, kantor berita dan sebagainya.
3. Berita
Sajian fakta berupa peristiwa atau
pendapat penting yang menarik bagi sebanyak mungkin pendengar yang kita dapat
dari narasumber.
4. Naskah Berita
Berita yang telah didapat oleh radio
tentu tidak begitu saja langsung disiarkan tetapi harus melalui proses
pengolahan ulang untuk menjadi berita radio. Berita radio yang telah didapat
tersebut dapat dirubah menajdi bentuk Berita Tulis, yaitu berita pendek yang
bersumber dari media lain atau ditulis ulang. Berita bersisipan, yaitu berita
yang dilengkapi atau di-Mix dengan sisipan suara narasumber, bulletin berita,
yaitu gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok
waktu.
5. Lagu (selingan atau back sound).
Dalam acara berita yang berdurasi cukup
lama misalnya 30 menit, pendengar tentu akan meraa bosan dan jenuh jika hanya
mendengarkan berita saja, maka pemutaran lagu sebagai selingan akan sangat
membantu tetap didengarnya berita yang disiarkan, selain itu ketika ada waktu
pemutaran lagu, penyiar pun dapat sedikit beristirahat
6. Rekaman wawancara dengan nara
sumber
7. Rekaman atmosfir (suasana asli dari
peristiwa)
bentuk-bentuk berita
1. Berita pendek (Straight News)
2. Buletin berita (Kumpulan Straight
News)
3. Feature (Berita Mendalam)
Proses produksi
1. Merencanakan topik, nara sumber,
daftar pertanyaan
2. Melakukan reportase di lapangan :
Observasi, Wawancara dan Mengumpulkan data tertulis yang terkait
3.Menulis naskah
4.Membacakan laporan secara langsung
atau tunda
A. BERITA PENDEK
Kemasan berita
• Ad-libitum (berbicara tanpa naskah)
hanya teks yang dibacakan penyiar-reporter, langsung dari lapangan atau di
studio.
• Spot (teks, wawancara dan atmosfir
peristiwa)
Struktur berita
Piramida Terbalik :
(1) lead atau kepala berita berisi
fakta inti (2) penjelasan dari lead dan (3) penjelasan tambahan
Berapa lama waktunya?
• 30 detik untuk Ad-Lib (narasinya
maksimal 20 baris/jika dibaca kecepatan standar 30 detik)
• 90 sampai 150 detik (2,5 menit)
untuk Spot
B. BERITA BULETIN
Berita Buletin
Kumpulan beberapa berita pendek,
ditayangkan secara terjadwal, durasi antara 5 sampai 30 menit
Isi berita buletin
* Pengantar : Ringkasan Berita
* Materi Inti : 3-10 Berita Pendek
* Penutup : Ringkasan Berita
Jenis berita buletin.
Minor:
Sajian beberapa berita pendek dengan
satu tema fokus misal : berita-berita olah raga atau berita budaya saja
Mayor:
Sajian beberapa berita pendek dengan
beragam tema dari olah raga, ekonomi, politik, hukum, dilengkapi wawancara
pendek, Vox Pops, dll.
Kemasan berita buletin
Tunggal: hanya beberapa berita pendek
tanpa atau dengan pengantar dan penutup
Variatif: beberapa berita pendek
dilengkapi wawancara aktualitas, vox pops bahkan feature diiringi musik
intro-extro dan backsound
Kemasan berita pendeknya bervariasi :
1.Ad-lib (hanya teks yang dibacakan
presenter)
2.Spot (rekaman teks, atmosfir dan
wawancara)
3.Live Report dari reporter dipandu
oleh anchor
Membuka berita buletin
Musik intro (musik khusus untuk
buletin)
1. Salam buletin
selamat pagi pendengar, tepat pukul 7
WIB, inilah buletin dari radio… bersama saya…
2. Langsung ringkasan
(Kapolri Jenderal Da’i Bachtiar
menegaskan….., Ketua tim pengacara Abu Bakar Ba’asyir minta……, Pendengar, dari
kawasan Malioboro Yogyakarta, inilah buletin sore radio…..). Berita pertama
disampaikan rekan saya……silahkan.
Menutup berita buletin
Musik smash (musik perpindahan materi)
Langsung salam buletin :
Pendengar, sekian saja buletin pagi
ini edisi….., terima kasih ….
Menyambung berita akhir :
Berita soal tadi mengakhiri perjumpaan
kita di buletin ….) Musik extro (musik khusus untuk buletin
Jadwal siar buletin
Setiap jam, Setiap hari, Seminggu
Sekali
3. MEMBUAT JINGGEL
Tujuan
1. Mempromosikan keberadaan radio di
tengah masyarakat
2. Memberikan informasi simbol atau
identitas terpenting radio
3. Membentuk citra radio tertentu
dibenak pendengar
4. Pada saat disiarkan, ia juga
berfungsi sebagai jeda dan “pengingat”
Prinsip
1. Mewakili citra radio yang ingin
dibangun di benak pendengar
2. Menyentuh perasaan dan pikiran agar
mudah diingat
3. Memiliki keunikan dibandingkan
radio lain
4. Disiarkan berulang-ulang, terutama
saat-saat pergantian acara
Jenis
1. Jinggel untuk stasiun radio
2. Jinggel untuk acara radio
3. Jinggel untuk penyiar radio
Lama waktu
5 sampai 15 detik
Bentuk kemasan
1. Ad-libitum (teks yang dibaca secara
berirama oleh narator)
2. Spot (teks yang digabung dengan
musik, atmosfir dan sebagainya atau sekedar musik dan lagu tema yang merujuk
identitas radio)
Pilihan musik
1. Smash (Ditempatkan antara slogan
dengan informasi nama radio)
2. Backsound (Sebagai latarbelakang
saat pengucapan narasi informasi)
3. Intro-Extro (Musik awal dan akhir,
bisa dipakai tapi bisa pula tidak)
Elemen
1. Penentuan tujuan
Kebutuhan awal dari produksi jingle
adalah menentukan tujuan dari pembuatan terseut, jingle dimaksud akan digunakan
untuk apa, misalnya untuk mempromosikan radio, membentuk citra pendengar radio
dan sebagainya.
2. Naskah
Naskah dibuat sebagai bahan yang akan
disampaikan atau dimasukkan dalam jinggle yang akan dibuat, selain itu bisa
juga dimasukkan hasil wawancara dengan tokoh tertentu yang sekiranya cocok
untuk dimasukkan dalam jinggle.
3. Narator
Narator adalah orang yang nantinya
membacakan naskah atau mengisi suara dalam pembuatan jinggel.
4. Alat produksi
Jinggel yang baik dan layak untuk
disiarkan adalah jinggel yang telah melalui proses editing, alat produksi
berupa komputer dibutuhkan sebagai salah satu input program siaran, karena
bahan atau naskah yang ada dapat digabungkan (mixing) dengan berbagai bahan
lain seperti lagu sebagai backsound.
5. Lagu-lagu
Lagu-lagu atau musik juga menjadi
kebutuhan dalam program siaran yang nantinya dapat digunakan sebagai musik
latar (backsound)
Beberapa jenis jinggel
a. Menyebutkan Nama Stasiun
Nama stasiun disebut lengkap, jika
singkatan misalnya Bikima, maka dimulai dengan kepanjangannya dulu: Biwara
Kirana Mataram)
b. Menyebutkan Frekuensi Radio
Frekuensi radio disebut lengkap angka
: 104,75, dan jalurnya : FM/AM)
c. Menyebutkan Lokasi Studio
Alamat lengkap atau nama kawasan yang
dikenal pendengar,
Misalnya: Dari komplek Balai Desa
Timbulharjo….
d. Menyebutkan Slogan
Kata kunci yang dipergunakan oleh
radio untuk melukiskan keberadaan dirinya ditengah pendengar : Saluran
informasi warga Timbulharjo)
e.Testimoni
Ungkapan positif tokoh masyarakat
setempat tentang radio.
Jenis tuturan
Provokatif : MBS, Radio yang
mengembangkan budaya dan seni
Sugestif : Ringan di telinga, akrab di
hati, radio Persada…
Informatif : Anda masih bersama dengan
frekuensi………
Variasi
1. Buatlah jingle lebih dari satu agar
ketika diputar tidak membosankan
2. Setiap jinggel hendaknya padat
informasi, misalnya untuk promosi identitas radio bisa dibuat tiga jingle
dengan narator yang berbeda (1) nama dan frekuensi (2) nama dan lokasi (3) nama
dan slogan
Proses pembuatan
1. Menentukan tujuan khusus (pilih
salah satu dari tiga tujuan diatas)
2. Menyiapkan elemen tuturan termasuk
wawancara tokoh jika perlu, menyiapkan elemen musik dan memilih narator yang
tepat
3. Perekaman pengucapan vokal narator,
kemudian editing-mixing
Contoh :
* Intro : musik R & B (3 detik)
* Lokasi : dari kawasan Simpang Lima
Semarang…..(2 detik)
* Smash: musik Soft Rock (2 detik)
* Nama Stasiun : Jatayu FM (1 detik)
* Slogan: tempat anak muda mangkal (2
detik)
4. MEMBUAT IKLAN RADIO
Jenis iklan
* Iklan layanan komersial (menjual
produk)
* Iklan layanan sosial (menjual pesan)
Bentuk
* Ad-Libitum (berupa naskah yang
dibaca saja, durasi 30 detik)
* Spot (berupa naskah iklan yang
dipadu dengan musik, efek suara, petikan wawancara, durasi 30-60 detik)
* Program khusus (ad-lib dan spot
disiarkan bergantian sebagai media pesan sponsor acara tertentu)
Sifat pesan
* Provokatif (paksaan psikologis,
sloganistik) misalnya : Mari kita ciptakan Yogya yang bersih, sehat dan nyaman
* Informatif (narasinya kaya dengan
informasi data, sebab-akibat) misalnya : Telah dibuka Matahari Jalan Solo,
menjual berbagai peralatan kebutuhan keluarga, mulai…
* Sugestif (menggugah keinginan melaui
metafor atau kalimat puitis) misalnya : wajah putih, wajah alami dan cerdas
atau lewat lagu tema dengan liriknya (narasi yang dinyanyikan)
Unsur didalam iklan
* Narasi yang dibacakan sendirian,
berdua atau lebih
* Musik sebagai efek (backsound,
intro-extro, smash)
* Atmosfir rekaman situasi yang sesuai
story iklan
* Testimoni, petikan pernyataan tokoh
tentang produk/pesan
Proses produksi iklan
* Melakukan riset produk dan pesan dan
segmen sasaran
* Menentukan produk apa yang akan
diiklankan dan kelebihan yang ingin ditonjolkan : sabun untuk kecantikan
(komersial)
* Menentukan inti pesan yang akan
diiklankan : kesehatan, adalah segalanya, jika demikian mengapa kita merokok?
* Membuat deskripsi skenario (story
board) iklan yang akan diproduksi : siapa sebagai apa, dimulai dengan narasi
apa
* Menentukan pelaksana produksi :
produser, pengisi suara adegan, narator, penulis naskah (copy writer), operator
Struktur iklan yang lazim
* Menarik perhatian : sentuhan musik
atau narasi kuat di awal : teriak, misalnya teriakan seseorang atau “dialog
tajam” antara dua aktor: “Pokoknya saya tidak mau, lho mau apa?”
* Musik, narasi atau dialog lanjutan
yang bisa membawa ke suasana tertentu berkait pesan inti dari iklan, termasuk
peribahasa atau pernyataan figur publik : “Emosi tidak menyelesaikan masalah,
emosi justru membawa masalah”
* Menarik perhatian : sentuhan akhir
dramatis yang membuat kesan kuat, meninggalkan kelucuan hingga selalu teringat
Yang perlu dihindari
* Penggunaan bahasa asing yang sulit
dimengerti
* Pemberian harapan, promosi yang
terlalu muluk, membuat pendengar berkhayal, “Anda ingin kaya dalam sekejap?”
* Pesan berbau SARA, “mengadu” dua
sosok etnik tertentu
* Terlalu detil sehingga sulit
diingat, bukan informasi dasar yang bersifat kualitatif
Sebelum disiarkan, iklan yang selesai diproduksi sebaiknya diujidengarkan dulu di
kalangan terbatas, dikoreksi dan dilakukan perbaikan sesudahnya.
Daftar Rujukan
Masduki,
buku menjadi broadcaster profesional,pustaka populer LkiS Pelangi Aksara
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar